Sabtu, 08 Desember 2012

Nilai Kehidupan

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.



Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.


“Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.


Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.”


Dengan bersunguh-sunguh, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.”


Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.”


Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.


Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.


Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.


Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.


Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Referensi



Bersyukurlah Atas Apa Yang Kamu Miliki


Seorang anak kecil duduk diantara anak tangga di sebuah bangunan dengan topi di kakinya. Dia memegang sebuah papan yang bertuliskan : "Aku buta, tolong aku." Saat itu hanya ada beberapa koin saja di dalam topinya.


Kemudian seorang pria melintas di depannya.  Pria itu mengambil beberapa koin dalam kantongnya dan menaruhnya ke dalam topi anak tersebut. Pria itu kemudian mengambil papan pada anak kecil itu, membalikkan papan itu dan menulis sesuatu disana, lalu memberikannya kembali dan berjalan meninggalkan anak kecil tersebut.

Sesaat kemudian begitu banyak orang yang memberikan uang kepada anak kecil yang buta itu dan segera topi itu terisi semakin penuh.

Pada sore harinya pria yang mengganti tulisan di papan tadi, melintas kembali untuk melihat perubahan apa yang terjadi.

Anak kecil itu mengenali suara langkah kakinya dan bertanya, "Apakah kamu yang mengganti tulisan pada papanku pagi hari ini? Apa yang kamu tulis?"
Pria tersebut menjawab, "Aku menulis apa yang kamu tulis, hanya saja dengan cara yang berbeda. Aku menulis : "HARI INI HARI YANG INDAH, HANYA SAJA AKU TIDAK BISA MELIHATNYA"

Kedua kalimat tersebut memberi arti yang sama bahwa anak kecil itu tidak bisa melihat karena ia buta. Kalimat 1 memberitahukan secara langsung bahwa anak kecil tersebut buta. Sedangkan kalimat 2 memberitahukan bahwa anak itu mensyukuri hari ini walau ia tidak bisa melihat indahnya, dan mereka sungguh beruntung bahwa mereka tidak buta.

Yang bisa kita petik dari cerita ini adalah Berpikir dengan cara yang positif. Ketika hidup memberi kamu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa hidup juga memberi kamu 1.000 alasan untuk tersenyum. Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki.

Referensi

Kamis, 06 Desember 2012

Come On, 1 Gol Lagi!


Pemain mungil FC Barcelona Lionel Messi, kini hanya terpaut satu gol dari pencetak gol paling banyak dalam satu tahun kalender yaitu Legenda Jerman Gerd Muller, yang membukukan 85 gol dalam 1 tahun kalender pada tahun 1972. Messi yang tahun ini telah mencetak 84 gol dan 23 assist dari 64 laga bersama klub dan negaranya, kemungkinan akan menyalip rekor tersebut. Dikarenakan waktu yang masih mencukupi & tingkat produktivitas gol Messi yang cukup tinggi. Rasio gol dan assist Messi 1,72 gol+assist per laga. Akhir-akhir ini El Messiah julukan Lionel Messi sedang giatnya mecetak gol. Pekan lalu saja El Messiah telah membobol gawang Atlethic Bilbao 2 gol.



Ia sangat berambisi untuk melewati rekor tersebut, sampai-sampai ia harus wajib diturunkan dalam setiap laga. Seluruh pemain Barca akan bahu-membahu untuk membantu Messi memecahkan rekor tersebut. Apakah Messi akan melewati rekor Gerd Muller? Kita lihat saja nanti kelanjutannya.

Kamis, 25 Oktober 2012

Who's Sungha Jung?


 Sungha Jung adalah seorang remaja yang telah membuat kagum di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Di usianya yang masih remaja dia telah menguasai alat musik gitar dengan mahirnya. Walau masih dalam usia sangat muda, namun permainan musik gitarnya nyaris menyamai para gitaris top dunia, mulai dari  Kotaro Oshio hingga gitaris legendaris Jhon Petruzzi sudah pernah disandingkan dengan Sungha remaja laki-laki asal Seoul Korea selatan yang dilahirkan pada tanggal 2 September 1996 lalu.

Sungha Jung memiliki hobby bermain gitar sejak usia dini, dan untuk menyalurkan bakat istimewanya ini, orangtuanya memasukkan sungha dalam kursus gitar 3 hari dalam satu minggu, dan hanya dalam beberapa tahun saja Sungha Jung sudah menjadi remaja terkenal diseluruh dunia berkat permainan gitarnya, saat ini jumlah pengunjung videonya di Youtube telah melebihi 18 juta orang lebih, dan ia memenangkan 13 penghargaan atas video yang di uploadnya dimana setiap video telah dikunjungi satu juta orang lebih.

Kini ia telah mengeluarkan album kedua “Irony” setelah album pertamnya “The Perfect Blue” pada tahun 2010.

Sukses Sungha Jung ini tentu tidak lepas dari kerja kerasnya dan dukungan orangtua sehingga walau masih dalam usia sangat muda Sung Jung kini telah masuk daftar gitaris top Dunia.

(PSY) Gangnam Style - Sungha Jung